Kancing Berbulu dan Layar Bercahaya


Di sebuah kamar yang nyaman, tinggallah seorang anak laki-laki bernama Bima. Bima senang sekali menonton layar besar yang bercahaya. Layar itu menayangkan kartun-kartun seru dengan warna-warna yang cerah dan suara yang ribut. Kegemaran Bima adalah duduk diam terpaku, matanya lebar, hanya untuk menonton.

Di sekitar Bima, mainan-mainan berserakan di lantai. Ada kereta api kayu, satu set balok warna-warni, dan sebuah kancing biru berbulu halus bernama Bobo.

Bobo si kancing biasanya senang sekali menjadi bagian dari permainan Bima, dijahitkan ke kain yang menjadi jubah pahlawan super, atau digunakan sebagai uang-uangan di warung imajinasi. Tapi belakangan ini, Bima hanya peduli pada layar bercahaya.

Suatu sore, ketika Bima terpaku pada kartun tentang kereta api yang bisa bicara, Bobo si kancing mulai merasa… dilupakan. Dia perlahan mulai terurai benangnya, bulu-bulu halusnya menjadi rontok. Dia merasa dirinya menjadi lebih sederhana dan polos, seperti mainan-mainan yang sudah tidak pernah dimainkan Bima lagi.

Bima, yang masih terpaku pada layar, tidak menyadarinya. Bobo semakin terurai, hingga seutas benang biru panjang terulur sedih di atas karpet. Lalu, warna-warna di layar bercahaya mulai memudar, menjadi abu-abu dan kusam, seperti foto lama yang tidak disayang.

Tiba-tiba, gambar di layar kehilangan semua warnanya! Bima mengerjapkan mata. Dia melihat sekeliling kamar, bingung. Dia melihat kereta api, balok-balok, dan… oh! Seutas benang biru panjang yang menyedihkan mengarah ke Bobo si kancing.

Bima mengambil benang itu, merasa sedikit menyesal karena sudah lama tidak bermain dengan mainannya.

Bima dengan hati-hati menggulung kembali benang itu di sekeliling Bobo, membuatnya berbulu halus lagi. Lalu dia mulai bermain. Pertama, Bobo menjadi penumpang istimewa di kereta api, lalu dia disembunyikan di dalam menara balok, menunggu untuk diselamatkan.

Saat Bima bermain, warna-warna di layar perlahan kembali, sedikit lebih cerah dari sebelumnya. Bima tersenyum, dan layar bercahaya hanya menampilkan wajahnya yang bahagia saat bermain.

Kancing Berbulu dan Layar Bercahaya | Narra Kids