Istana Cokelat yang Rapuh dan Pasukan Buah Beri

Lila sangat suka cokelat. Cokelat bintang, cokelat bulan, rumah cokelat… semua yang terbuat dari cokelat! Suatu sore yang cerah, Lila menghabiskan segunung kancing cokelat. Rasanya seperti awan manis kecil yang meleleh di lidah. Tapi, bukannya berlari dan bermain, Lila malah merasa berat dan malas.

Malam harinya, saat Lila mulai terlelap, rumah-rumahan di kebunnya mulai berkeretak. Bukan karena daun, tapi karena…cokelat! Dinding kayu berubah menjadi rapuh seperti remah biskuit, atapnya menjadi batangan cokelat raksasa, dan jendelanya seperti karamel lengket. Kelihatannya lezat, tapi seluruh rumah-rumahan itu perlahan tenggelam ke dalam tanah, kewalahan oleh rasa manisnya sendiri.
Lila terbangun dan terkejut. Rumah-rumahan kesayangannya menjadi bencana cokelat! Dia mencoba mendorong dinding rapuh itu, tapi malah semakin hancur di tangannya.

Tiba-tiba, dari semak beri di dekatnya, sebuah pasukan kecil berbaris maju. Mereka adalah Pasukan Buah Beri – bluberi yang montok, rasberi yang merah merona, dan stroberi yang segar, semuanya bersinar seperti kunang-kunang kecil.
Pasukan Buah Beri mulai mendorong balik cokelat yang menyerbu. Bluberi berguling dan menyusup ke celah-celah, rasberi menggemukkan dinding yang melorot, dan stroberi menopang atap karamel. Pertempuran itu sengit, dengan serpihan cokelat berjatuhan seperti hujan.

Lila terpana. Dia tahu dia harus membantu. Teringat salad buah warna-warni buatan ibunya tadi pagi, dia memetik segenggam stroberi dan mulai menempatkannya di sepanjang tepi rumah-rumahan. Rumah-rumahan itu berhenti tenggelam. Mulai mengeras. Keruntuhan melambat.
Akhirnya, dengan bantuan Pasukan Buah Beri dan stroberi Lila, cokelat itu berhenti runtuh. Rumah-rumahan itu tidak sepenuhnya kayu lagi, tetapi kokoh, dengan aksen buah beri yang cerah. Malam itu, Lila bermimpi bermain di rumah-rumahan setengah cokelat, sebagian besar beri-nya, dan dia bangun menginginkan buah lebih dari sepotong cokelat. Sejak saat itu, dia tetap menikmati camilan cokelatnya, tetapi dia selalu memastikan ada pasukan buah beri di dekatnya.