Harta Karun di Lubang Pohon Jambu


Di tepi kebun mangga, tiga anak—Banyu, Adi, dan adik kecilnya, Tari—sering bermain "cari harta" di sekitar pohon jambu tua. Aturannya: siapa temukan kaleng berisi kelereng tersembunyi, dialah pemenangnya.

Suatu pagi, Banyu bersembunyi di balik pohon jambu berlubang. “Lihat! Ada kotak kayu!” teriaknya. Di dalamnya, surat kuning dan koin bergambar wayang. “Ini pasti milik seseorang!” kata Tari. Adi membaca nama di surat: “Raden, 1975.” “Itu kakekku! Dulu dia suka sembunyikan barang!”

“Kita kembalikan, yuk!” usul Tari. Tapi jalan ke rumah Kakek Raden terhalang sungai yang banjir. “Pakai batang pisang!” Banyu ingat cara ayahnya membuat rakit. Mereka mengikat tiga batang pisang dengan tali, lalu menyeberang pelan-pelan.

Kakek Raden terkejut melihat kotak itu. “Dulu, aku kumpulkan koin ini buat beli buku adikku,” katanya sambil tersenyum getir. Sebagai hadiah, ia mengajak mereka makan rujak mangga dengan sambal asam. “Harta terbaik itu kenangan,” bisiknya.

Kini, tiap minggu mereka sembunyikan “harta” baru di lubang pohon: kelereng warna-warni atau gambar buatan sendiri. “Buat anak-anak yang main nanti,” kata Tari. Banyu dan Adi setuju—petualangan lebih seru saat bisa dibagi.

Harta Karun di Lubang Pohon Jambu | Narra Kids